Pemasaran atau Marketing di media sosial dapat diartikan sebagai sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan bisnis melalui media sosial. Dengan menggunakan media sosial sebagai salah satu alat pemasaran, maka diharapkan akan terjadi peningkatan pada awareness, jangkaun, silaturahmi dengan pelanggan, penjualan, sampai 'menggaet' pelanggan baru.
Kenapa pemasaran lewat media sosial menjadi penting saat ini? Laporan dari 'We Are Social' menunjukkan bahwa pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 167 juta orang, setara dengan 60,4% dari total penduduk. Data ini masih sampai Januari 2023 dan kemungkinan besar akan terus mengalami peningkatan.
Silakan Melamar: Info Lowongan Kerja (Loker) Terbaru Tahun 2024
Penggunaan mesia sosial sebagai alat pemasaran bukanlah perkara yang mudah. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan, dipertimbangkan, dan perlu upgrade setiap saat. Tak jarang sebuah bisnis atau usaha gagal dalam memanfaatkan media sosial ini. Hal ini dikarenakan minimnya persiapan dan tidak adanya proses evaluasi yang rutin. Alhasil, bukannya meningkatkan penjualan, terkadang sebuah bisnis atau usaha malah kehilangan pelanggan-pelanggan lama.
Berikut beberapa kesalahan marketing atau pemasaran di media sosial yang wajib dihindari sebelum menyesal di kemudian hari.
- Tak Kenal Maka Tak Sayang
Tidak mengenali target konten adalah kesalahan fatal yang sering dilakukan suatu bisnis atau usaha di media sosial mereka. Ibarat berjalan tanpa arah, ya, gitu-gitu aja. Stagnan. Yang perlu kamu lakukan pertama kali adalah menentukan goal, tujuan, atau target media sosial kamu. Apakah kelompok pemuda usia 17-23 tahun yang ingin kamu sasar? Atau apakah wanita berumur 35 tahun keatas yang sedang kamu incar?
- Konten yang Tidak Konsisten
Jika untuk sekedar cek ombak, ya, nggak masalah. Namun, kalau keterusan bisa berabe. Kamu harus bisa menjadi solusi dari masalah dan jawaban dari sebuah pertanyaan. Jangan biarkan keahlian atau kepiawaianmu dipertanyakan karena konten media sosial yang tidak konsisten. Contoh simpelnya adalah kamu mau panggil pengikutmu dengan “kamu”, “anda”, atau dengan nama panggilan khusus?
- Desain Elit, Manfaatnya Dikit
Desain atau tampilan bagus memang jadi daya tarik tersendiri bagi pengguna media sosial. Tapi kalau isi atau manfaat dari konten terabikan, itu namanya 'blunder'. Kebanyakan postingan brand-brand tertentu hanya fokus kepada tampak luar, tanpa memperhatikan apakah konten ini bermanfaat untuk pengikutnya atau tidak.
- Terlalu Sibuk Hal Besar, Lupa Hal-Hal Kecil
Setelah memposting, maka fokus ke postingan berikutnya. Begitu seterusnya, hingga lupa menjalin interaksi dengan pengikut. Berkomunikasi dengan pengikut lewat komentar atau membalas pesan masuk merupakan wujud kehadiran usaha atau bisnis kamu bagi 'kebutuhan' mereka. Jadi, jangan pernah sombong ya. Oya, nanti kita akan berbagi beberapa metode berinteraksi dengan pengikut atau follower yang bisa kamu coba nanti. Stay tune!
- Keseringan 'Gelar Lapak Jualan'
Media sosial memang ditujukan untuk menjangkau calon customer yang kiranya bisa menjadi pembeli agar cuan. Tapi banyak usaha atau bisnis lupa kalau media sosial juga bertujuan untuk mengedukasi, menghibur, dan terhubung dengan pengguna. Kamu harus bisa soft-selling, bukan hard-selling saat menggunakan media sosial sebagai alat Marketing.
0 comments:
Posting Komentar